BAB I
PENDAHULUAN
- A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Matematika oleh sebagian besar siswa masih dianggap sebagai momok, ilmu yang kering, penuh dengan lambang-lambang, rumus-rumus, yang sulit dan membingungkan. Terkait dengan anggapan berlebihan mengenai matematika, ditemukan beberapa penyebab fobia matematika antara lain adalah mencangkup penekanan berlebihan pada penghafalan semata, penekanan pada kecepatan berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi dalam proses belajar mengajar matematika dan penekanan berlebihan terhadap prestasi individu (Masykur dan Fathani, 2008 : 74).
Matematika pada dasarnya merupakan besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan beraneka topik, pola, dan bentuk. Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika. Pengetahuan dan penggunaan matematika dasar selalu menjadi sifat melekat dan bagian utuh dari kehidupan individual dan kelompok. Kini matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa medis, dan ilmu pengetahuan sosial.
Mata pelajaran matematika yang diajarkan guru di sekolah mempelajari berbagai macam materi, diantaranya aljabar, trigonometri, fungsi, bilangan, bangun datar dan bangun ruang, himpunan, logika matematika, dan sebagainya.
Dalam penyampaian materi oleh seorang gurupun, akan sangat berpengaruh terhadap minat dan pemahaman siswa yang diajar. Salah satu cara untuk menyikapi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan alat peraga matematika. Melalui alat peraga matematika ini selain siswa mendapatkan teori siswa juga langsung mempraktekkannya sendiri sehingga membuat siswa akan mudah mengingatnya.
Alat peraga matematika merupakan seperangkat benda yang dirancang, dibuat, dihimpun, atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep – konsep atau prinsip – prinsip dalam matematika. Alat peraga juga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawa ciri – ciri dari konsep yang dipelajari.
Berdasarkan hal yang telah dijelaskan diatas maka dibutuhkan suatu alat peraga sederhana salah satunya yaitu grafik fungsi sinus dan cosinus sudut rangkap namun pada alat peraga ini hanya memuat fungsi sinus dan cosinus saja. Dengan alat peraga ini siswa diajak bermain sambil belajar sehingga siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami materi yang disampaikan. Siswa diberikan suatu rangsangan berupa sudut – sudut istimewa dan sudut rangkap dan pemanfaatan rumus kemudian siswa menebak nilai sinus dan cosinus dari sudut – sudut tersebut.
Selengkapnya download di sini